26 April 2012

Butiran Nasehat Wali Sunan Kalijaga




Bismillahirrahmanirrahiim..
Butir butir nasihat beliau berikut ini sangat luar biasa seolah bisa membaca tanda-tanda jaman,ungkapan beliau sebagai berikut ;
“Yen pasar ilang kumandange, 

Yen kali wis ilang kedunge,

Yen wong wadon wis ilang wirange,

mlakuho topo lelono,njajah deso milang kori 

ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi 

golek wisik songko sang Hyang Widhi .." 



Ini adalah nasehat walisongo terutama dari Sunan Kalijogo yang mana beliau ini merupakan satu-satunya wali dari tim Wali Songgo/Wali Sembilan yang berasal dari tanah jawi / orang jawa asli, makanya Sunan Kalijaga sangat dibangga-banggakaan kebanyakkan orang Jawa.  Pentafsiran dari nasehat Sunan Kalijaga diatas kurang lebih sebagai berikut :

-Yen pasar ilang kumandange...


Jika pasar sudah mulai diam/tidak hiruk pikuk,maksudnya jika perdagangan sudah tidak lagi ada tawar-menawar karena maraknya mall dan pasar swalayan yang berdiri dimana-mana baik di desa maupun kota. 


Kata orang-orang tua di tanah jawa ini dahulunya semua pasar memakai sistem tawar menawar sehingga suaranya begitu keras terdengar dari kejauhan seperti suara lebah yang mendengung.. ini kalo aku boleh beri istilah adalah adanya kehangatan dalam “social relationship” dalam kehidupan masyarakat akan tetapi sekarang suasana itu suda hilang,biarpun kita sering ke plasa, mall atau ke supermarket ratusan kali dipastikan kita tidak kenal para pelayan dan cashier di tempat itu..

-Yen kali wis ilang kedunge... 


Jika sungai sudah mulai kering tidak dalam lagi, dimaknai jika sumber airnya kedalamanannya sudah berkurang dan malah mulai kering.. Maksudnya jika para alim ulama (ahli dan sumber ilmu) satu persatu sudah mulai wafat satu persatu maka ini alamat bahwa dunia mau segera diQiamatkan Allah SWT. Ulama ditamsilkan seperti air kehidupan yang menghidupkan hati-hati manusia yang gelap tanpa cahaya hidayah.. 


-Yen wong wadon wis ilang wirange... 


Jika wanita sudah tidak punya rasa malu. 

Nah kalo yang begini sudah sangat jelas dan menjadi gaya hidup para wanita saat ini utamanya di Indonesia. Berbagat tabiat wanita yang sudah memiliki rasa malu lagi kita bias saksikan setiap saat apakah itu di jalanan kantor,pasar mall dan lebih jauh lagi mereka itu sepertinya tidak sungkan mempertontonkan auratnya. Lebih jauh lagi di kalangan remaja muda mudi,anak sekolahan, bapak ibu orang tua sampai kakek nenek, petani, pengangguran, para karyawan kantor,pejabat maupun para politikus dalam perbincangan keseharian hal yang berbau porno sudah dianggap lumrah. Pornografi lewat tayangan video, cerita maupun tindakan pelecehan yang menjurus ke pornoaksi sedekian menghebat. Anehnya sepertinya sudah tidak ada yang risau. 

- Mlakuho topo lelono..njajah deso milang kori..


Berjalanlah topo lelono,maksudnya berjalan jauh bermujahadah susah payah dalam perjalanan guna perbaikan diri meraih ketenangan ruhani atau perjalanan fii sabilillah,mendatangi umat dari pintu ke pintu, dari hati ke hati manusia.


-Ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patangsasi..


Jangan menunggu atau pulang cepat-cepat sebelum selesai perjalanan selama 4 bulan ( bahasa urdu: charmaina )


-Golek wisik songko sang Hyang Widhi..." 
Cari ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Kuasa.. Allah SWT.

Nasehat seperti ini sebaiknya disampaikan lagi di desa-desa dan orang perkotaan di tanah jawa dan Nusantara pada umumnya. Karena ini adalah “bilisani Qoumihi”, sangat cepat nyambung / bersambung hati hati manusia. Utamanya Orang Jawa,orang Jawa tidak hanya di Indonesia, akan tetapi telah tersebat ke seluruh penjuru dunia utamanya di Negara-negara bekas koloni di Belanda, Pulau New Caledonia di pasifik dan Suriname di di kawasan Amerika Latin.


Metode dan Perjalanan dakwah seperti ini sudah terbukti efektif dan pernah dihidupkan kembali oleh Pak Kyai Muhklisun, beliau memimpin dakwah keliling ke seluruh penjuru dunia dan sampai pula di Suriname.


Alhamdulillah atas usaha dakwah yang beliau kembangkan dan mencontoh dari para Wali Alloh zaman dulu,semula orang Jawa di Suriname bila sholat selalu menghadap ke barat (karena di tempat itu masjid-masjidnya menghadap ke arah barat semua sebagaimana mbah2 atau kakek nenek mereka di jawa dahulu kalau sholat menghadap ke barat ) kini bisa Sholat dengan arah kiblat yang benar sesuai padom mengarah ke kiblat Kabbah Makkah. Padahal Qiblat sholat di Suriname itu mestinya menghadap ke arah timur sebagaimana letak posisi kiblat sholat di kawasan Amerika pada umumnya. Alhamdulillah karena asbab kyai yang pernah menjelajah negeri selama 1 tahun di India,Pakistan dan Bangladesh ini, maka arah sholat yang salah dari satu kaum di suatu Negara itu bisa dirubah dan ditaati.

Wallahu’alam bish shawab..



Pak Guru Tonjong
Pembelajar yang sedang berusaha tidak terkesan,
dengan suasana dan keadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat pengunjung yang baik,mohon tuliskan kesan Anda pada blogs sederhana kami ini. Terikasih Anda sudah menengok pojok tulisan ini.