22 November 2019

Mari Selami Apa Sukses Mendidik Anak Itu




"SEBUAH RENUNGAN, SIAPKAN DIRI"

Di Rokan Hulu ada seorang JANDA, karena suaminya meninggal dunia.

Dengan gaji sebagai GURU, dia membesarkan anaknya seorang diri. Saat KECIL anaknya sangat PATUH pada orang tuanya.

Dengan kerja keras, akhirnya, dia berhasil menyekolahkan anaknya itu sampai ke Amerika.

Setelah tamat kuliah, anaknya kerja di Amerika, beli rumah, dan menikah, serta dikaruniai seorang anak, dan HIDUP BERKECUKUPAN SERTA HARMONIS.

Ibunya masih tetap tinggal di Pasir meneruskan pekerjaannya, seorang diri.

Namun dia berencana, SETELAH PENSIUN nanti, ia ingin pindah ke Amerika, BERKUMPUL dengan anak, dan menantunya, untuk MENIKMATI MASA TUANYA.

Tiga bulan sebelum tiba pensiun, dia menulis surat kepada anaknya :

MEMBERITAHUKAN NIATNYA, untuk berkumpul bersama-sama di Amerika.

Dalam angan-angannya :
SETELAH MEMBESARKAN ANAKNYA, maka dihari tua, anaknya pasti akan "MENJADI SANDARAN HIDUPNYA".

DALAM KHAYALANNYA, Saudara-saudara dan kerabat-kerabat nya pasti akan KAGUM atas KESUKSESANNYA dalam MENDIDIK ANAK nya, dan IA akan BAHAGIA DIHARI TUANYA.

Sambil menunggu SURAT BALASAN dari anaknya, dia menyelesaikan semua masalah dan aset-aset nya di Pasir untuk siap-siap pindah ke Amerika.

Tibalah SURAT BALASAN dari anaknya: Ternyata didalam amplop terselip selembar Cek 30 ribu USD dan selembar surat yang berbunyi; "Mama, hasil diskusi saya dan istri, kami putuskan KAMI TIDAK SIAP MENERIMA IBU untuk tinggal bersama kami di Amerika, karena adat istiadat disini."

Jika ibu berpikir bahwa ibu sudah BERJASA telah MENGASUH saya, maka, Berdasarkan perhitungan KURS SEKARANG, kira-kira IBU sudah MENGELUARKAN BIAYA lebih kurang 20 ribu USD (biaya mengasuh anak, hingga saya bisa seperti sekarang).

Karenanya saya kirim cek 30 ribu USD (saya lebihkan 10 rb USD), untuk Ibu, dengan harapan : ibu TIDAK LAGI menulis surat lagi kepada saya.

HANCUR LULUH HATI ibunya setelah membaca surat itu. TAK DISANGKA anaknya akan berbuat seperti itu, INGIN rasanya ia untuk BUNUH DIRI.

Akhirnya dia MERENUNG UNTUK MENERIMA KENYATAAN maka sadarlah dia, dan BANGKITLAH SEMANGATNYA.

Dia GUNAKAN uang 30 ribu USD tersebut untuk BIAYA KELILING DUNIA. Dia senang BISA MELIHAT INDAHNYA alam di dunia ini.

Lalu ditulisnya sepucuk surat untuk anaknya : Anakku, kamu mau ibu tidak menulis surat lagi untuk kamu, maka ANGGAPLAH surat ini sebagai pelengkap kalimat yang kurang dari surat-surat ibu sebelumnya. Ibu TELAH TERIMA ceknya, dan telah menggunakannya untuk biaya "tour keliling dunia".

Dalam perjalanan tour itu, tiba-tiba ibu merasa, HARUS BERTERIMAKASIH kepada kamu Nak...

TERIMAKASIH karena kamu telah mengajarkan ibu untuk MENGIKHLASKAN, MELEPASKAN, dan MELIHAT dengan nyata tentang :

KASIH SAYANG KELUARGA, SAHABAT, dan PASANGAN.

Dalam kehidupan manusia, semua yang didunia itu TIADA YANG ABADI.

Semuanya sedang dalam PROSES PERUBAHAN.

Jika ibu TIDAK MENGIKHLASKAN, atau masih MERASA MENDERITA karena PERLAKUANMU terhadap ibu, maka mungkin dalam setahunan ini ibu telah MENINGGAL DUNIA dikarenakan BUNUH DIRI.

Dan dalam neraka akan bertambah seorang SETAN yang mati PENASARAN dan ibu tidak mau, jadi seperti itu.

KETIDAK BERPERASAAN mu telah MENYADARKAN ibu, bahwa :

HUBUNGAN SESAMA MANUSIA hanya karena TAKDIR untuk BERKUMPUL, yang kemudian dapat BERPISAH.

Semuanya TIADA YANG ABADI, TIADA YANG KEKAL.

Ibu sekarang sudah menganggap TIDAK PUNYA ANAK, hati ibu sudah bebas, ibupun sudah TIDAK PUNYA RASA KEKHAWATIRAN lagi.

Ibu sudah IKHLAS, ibu sudah hilangkan semua SAKIT HATI.

BAK PEPATAH MENGATAKAN:

RUMAH ORANG TUA selamanya adalah RUMAH ANAK, tetapi RUMAH ANAK BUKANLAH rumah orang tua.

MELAHIRKAN ANAK merupakan TUGAS YANG WAJIB DILAKSANAKAN.

NAMUN MENGASUH ANAK ADALAH TUGAS SOSIAL, karena terkadang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak.

TAPI, MENGANDALKAN ANAK DIUSIA SENJA merupakan KESALAHAN FATAL.

Pelajaran baik untuk direnungkan, agar kita tidak terlalu mengharapkan BALAS BUDI dari anak dan saudara di hari tua.


SEMOGA BERMANFAAT, SALAM BAHAGIA DI HARI TUA BAGI YANG SUDAH PENSIUN...

Sumber: Pesan Viral di WAG Alumni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat pengunjung yang baik,mohon tuliskan kesan Anda pada blogs sederhana kami ini. Terikasih Anda sudah menengok pojok tulisan ini.