Reuters JAKARTA - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah menjalar ke berbagai bidang kehidupan. Tidak terkecuali perpustakaan. Fasilitas tersebut hendaknya turut memanfaatkan teknologi dan mengadopsi konsep digitalisme untuk memudahkan dan menarik perhatian pengunjung.
“Cara ini akan memudahkan pengunjung mencari buku yang diinginkannya. Apalagi saat ini ada kewajiban bahwa setiap perpustakaan baik di provinsi maupun kabupaten/kota harus menyediakan sarana online berupa internet selain fasilitas konvensional bagi pengunjung,” kata Kepala Humas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Agus Sutoyo, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (26/2/2014).
Pendapat serupa disampaikan oleh Direktur Program PerpuSeru, Erlyn Sulistyaningsih. Dia menyatakan, sejauh ini telah memberdayakan 34 perpustakaan umum pemerintah di 16 provinsi di Indonesia melalui penyediaan akses komputer dan internet.
"Tidak hanya mendorong minat masyarakat untuk datang lebih sering ke perpustakaan untuk belajar, teknologi juga memberikan masyarakat akses yang lebih luas terhadap informasi, serta mendorong iklim bisnis yang kompetitif," kata Erlyn.
Melalui program yang diinisiasikan oleh Coca-Cola Foundation Indonesia dan Bill & Melinda Gates Foundation itu, lebih dari 5 ribu pengguna perpustakaan di seluruh Indonesia telah mendapat pelatihan komputer dan internet. Selain itu, sebanyak 3,5 juta orang telah mendapat kesempatan untuk mencari pekerjaan atau informasi untuk mengembangkan bisnisnya lewat internet.
“Lewat program PerpuSeru itu, perpustakaan dapat memberi manfaat langsung kepada anggota masyarakat yang tidak memiliki perangkat komputer dan internet di rumah, sekaligus berperan sebagai rumah belajar (learning centre),” jelasnya.
Untuk kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang fokus terhadap masalah sastra sebagaimana penulis ketahui sudah sangat berkembang berbagai tulisan sastra baik lokal maupun mancanegara dalam bentuk digital. Salah satunya seperti yang digagas dan disediakan oleh seorang sastrawan kontemporer Cecep Syamsul hari melalui website sastradigital.com. Untuk perbandingan, negara jiran Malaysia mungkin lebih maju dari negeri kita dalam pengembangan dan penyediaan sarana prasana pustaka digital kepada warganya dan sekaligus sudah membangun jejaring perpustakaan digital secara nasional, salah satu perpustakaan digital yang dikelola negara ini bisa dilihat di malaysiadigital.com.
Semoga kita tidak terlambat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Ayo kita mulai, sudah jutaan tulisan ada dalam blogs dan juga website masyarakat kita bila semuanya diakomodir dalam entry perpustakaan digital negara akan sangat bermanfaat sekali.
Semoga... Bismillah.
source: pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sahabat pengunjung yang baik,mohon tuliskan kesan Anda pada blogs sederhana kami ini. Terikasih Anda sudah menengok pojok tulisan ini.