A’uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa Shahbihi ajma’iin..
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Prihatin atas banyaknya bunuh diri dan pembunuhan di kalangan pelajar, maka mari selamatkanlah generasi muda kita melalui sholat, ajaklah dengan penuh kasih dan contohkan oleh kita para orangtuanya dengan senantiasa istiqomah sholat berjamaah.
Gunakan motto:
"Sholatlah sebelum disholatkan !"
Peringatan Allah pada lafadz diatas mafhum terjemahnya:
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."
(QS.Al-Baqarah : 214)
Pada ayat yang lain Allah swt berfirman:
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya baginya jalan keluar dan diberinya rezeki dari jalan yang tiada terduga. Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. Ath-Thalaq:2-3)
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad:7).
Maka dirikanlah sholat sebagai salah satu wujud iman dan takwa kita kepada Allah, dengan Sholat kita meminta pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu."
(QS. Al-Baqoroh : 45)
Benar apa yg disampaikan khatib Jum'at hari ini betapa malangnya nasib dari generasi muda penerus kita, hal ini akibat dari kelalaian kita bersama selaku orang tuanya yang membiarkan mereka terombang-ambing dengan badai hedonis dan materialitik yang kini melanda kita semua. Terkadang kebanyakan dari kita salah dalam menafsirkan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan utama kita disaat seperti sekarang ini. Era teknologi digital telah nyata memporak-porandakan akhlaq moral bangsa yang besar ini, sebagai bangsa yang terpilih dikenalkan pada agama yang haq sangat nampak telah kita sia-siakan.
Padahal, tiada manfaat apa pun dari sarana prasarana yang kita miliki ini bila Iman Yakin dan Amal Shaleh tidak mendasari hidup dan kehidupan kita, seolah saat ini kita semua telah dibutakan zaman. Pada akhirnya banyak tokoh keliru pikir, banyak pemimpin salah dalam menata kebijakan, banyak pemuka agama yang hanya sebatas tontonan, banyak generasi muda berotak cerdas tapi semuanya diberi hati gelap gulita. Sehingga apalah artinya semua kebanggaan akan hebatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan segala kemajuan yang telah kita capai selama ini bila pada akhirnya hanya membuat hati semakin gelisah, penuh prasangka dan jauh dari kebahagiaan yang hakiki ?
Padahal, tiada manfaat apa pun dari sarana prasarana yang kita miliki ini bila Iman Yakin dan Amal Shaleh tidak mendasari hidup dan kehidupan kita, seolah saat ini kita semua telah dibutakan zaman. Pada akhirnya banyak tokoh keliru pikir, banyak pemimpin salah dalam menata kebijakan, banyak pemuka agama yang hanya sebatas tontonan, banyak generasi muda berotak cerdas tapi semuanya diberi hati gelap gulita. Sehingga apalah artinya semua kebanggaan akan hebatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan segala kemajuan yang telah kita capai selama ini bila pada akhirnya hanya membuat hati semakin gelisah, penuh prasangka dan jauh dari kebahagiaan yang hakiki ?
Saudaraku yang se-Iman dan Islam mari kita tunjukan pada anak anak kita betapa pentingnya sholat jika dibanding dengan pendidikan sekolah, ijazah, gelar, kepangkatan, kedudukan dan gadget yang telah jadi fasilitas hidup di era digital ini. Tak ada arti apa pun bagi muslim jika masalah paling sederhana saja misal shalat dilalaikan apalagi bila ditinggalkan, maka sebutannya sebagai Islam pun nampaknya tak pantas disandangnya. Kita mestinya malu mengaku sebagai muslim tapi baru di tes ujian pertama setelah shahadat saja hanya baru mampu mengatakannya dalam teori tapi sangat miskin dalam praktek.
Yuk.. kita selamatkan generasi penerus kita, kita harus berani berkorban dengan bahu membahu untuk dirikan sholat fardlu berjamaah, tinggalkan ibadah ritual shalat fardlu di rumah bila kita benar-benar jantan sebagai laki-laki, dengan cara itu pula kita berharap agar benteng pertahanan iman yakin kita sekali pun masih rapuh bila ada kesungguhan pastia Allah akan menolong kejahilan kita saat ini. Dengan sholat berjamaah pula kita akan rasakan satu saudara dan sekaligus akan menjadi bagian dari ummat yang menunaikan pesan nabi SAW, tegakkan agama nan mulia ini. InsyaAllah.
Marahlah ke dalam diri kita perbaiki (islah) dan tekankan dengan katakan lebih utama (penting) sholat berjamaah sehingga kelalaian kita dan juga kontrol sebagai orang tua ke anak-anak kita akan efektif, sehinga keperluan akan pendidikan di sekolah pun tak akan kedodoran.
Salam persiapan hadapi hisaban,
Bismillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sahabat pengunjung yang baik,mohon tuliskan kesan Anda pada blogs sederhana kami ini. Terikasih Anda sudah menengok pojok tulisan ini.