Di dalam Al Qur'an, ada doa yang muncul dua kali (InsyaALLAH), yaitu:
ROBBI AUZI'NI AN ASYKURO NI'MATAKALLATII AN'AMTA 'ALAYYA WA 'ALA WALIDAYYA WA AN'A'MAL SHOLIHAN TARDLOH...
Arti dan implikasinya?
1. (Q.S An-Naml juz;19 ayat;19 surat;27)
ROBBI AUZI'NII AN ASYKURO NI'MATAKALLATII AN'AMTA 'ALAYYA
Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku
WA'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOOLIHAN TARDLOOHU
dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridloi
WA ADKHILNII BIRO_HMATIKA FII 'IBAADAKASH SHOOLI_HIIN
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
2. QS. Al-Ahqoof; juz:26 ayat:15 surat:46)
ROBBI AUZI'NI AN ASYKURO NI'MATAKAL LATII AN'AMTA 'ALAYYA
"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku”.
WA'ALAA WAALIDAYYA WA AN A'MALA SHOOLIHAN TARDLOOHU
dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridloi
WA'ASHLIH LII FII DZURRIYYATII
Dan berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku
INNII TUBTU ILAIKA WA INNII MINAL MUSLIMIIN
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
Implikasinya ada tiga :
1. Do’a ini harus kita ajarkan kepada anak kita, dan kita harus konsisten atas menjaga integritas pribadi sebagai hamba yang berserah diri pada Allah secara total. Sehingga dengan itu, anak kita bisa berdo’a dengan do’a yang diajarkan oleh al qur’an ini.
2. Kepada anak yang tidak tahu atas kondisi orang tuanya, maka do’a ini tidak kompatible. Harus menggunakan do’a lain tidak do’a ini.
3. Konsekwensi dari para pengguna do’a ini, maka dia harus membaiatkan diri bahwa dia konsisten dalam zona wira’i (penuh kehati-hatian) dan tidak akan punya sikap keluh kesah atau marah. Yang ada hanya zona syukur setiap fenomena yang menimpa diri dengan penuh mengharap ridloNya.
Salam syukur mardlatillah ! Bismillah
1. Do’a ini harus kita ajarkan kepada anak kita, dan kita harus konsisten atas menjaga integritas pribadi sebagai hamba yang berserah diri pada Allah secara total. Sehingga dengan itu, anak kita bisa berdo’a dengan do’a yang diajarkan oleh al qur’an ini.
2. Kepada anak yang tidak tahu atas kondisi orang tuanya, maka do’a ini tidak kompatible. Harus menggunakan do’a lain tidak do’a ini.
3. Konsekwensi dari para pengguna do’a ini, maka dia harus membaiatkan diri bahwa dia konsisten dalam zona wira’i (penuh kehati-hatian) dan tidak akan punya sikap keluh kesah atau marah. Yang ada hanya zona syukur setiap fenomena yang menimpa diri dengan penuh mengharap ridloNya.
Salam syukur mardlatillah ! Bismillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sahabat pengunjung yang baik,mohon tuliskan kesan Anda pada blogs sederhana kami ini. Terikasih Anda sudah menengok pojok tulisan ini.